Dalam Islam, pola mendidik anak sesuai sunnah pada dasarnya adalah dengan meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW dalam membina keluarga. Hal ini dikarenakan segala perbuatan dan sikap nabi Muhammad SAW merupakan manifestasi dari yang terkandung dalam kitab suci Al-Quran.
Dalam pelaksanaannya, Nabi sendiri memberikan kesempatan kepada umatnya untuk mengembangkan cara mendidik anak. Tentu saja selama cara tersebut tidak bertentangan dengan prinsip pendidikan yang dilakukan oleh Nabi.
Dibawah ini beberapa rincian mengenai cara Rasululloh SAW mendidik Anak:
Pada usia ini, Rasulullah S.A.W mengajarkan kita untuk memanjakan, mengasihi dengan kasih sayang yang tidak terbatas. Tidak boleh dipukul, walaupun atas dasar untuk mendidik. Sehingga, anak akan lebih dekat dengan kita dan merasa aman dalam meniti usia kecil mereka. Karena mereka tahu Ayah dan Bunda selalu ada disisi mereka setiap saat.
Pada tahap ini kita mulai menanamkan nilai disiplin dan tanggung jawab kepada anak-anak. Menurut hadits Abu Daud:
“Perintahkanlah anak-anakmu mendirikan shalat ketika berusia tujuh tahun dan pukulah mereka karena meninggalkan shalat ketika berumur 10 tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka (laki-laki dan perempuan)”.
Inilah fase remaja yang biasanya penuh sikap memberontak. Pada tahap ini sebaiknya dekati anak-anak dengan bertaman dan bersahabat. Luangkan untuk sharing dan curhat dengan mereka tentang masalah yang sedang mereka hadapi. Dengan begitu, mereka akan betah dirumah, karena semua kebahagiaan dan kesenangan sudah ada dirumah bersama keluarga.
Fase ini adalah waktunya ayah dan bunda memberikan kepercayaan kepada anak-anak dengan memberikan kebebasan dalam membuat keputusan mereka sendiri. Ayah dan Bunda hanya perlu memantau, menasehati diiringi doa agar setiap tindakan yang diambil mereka benar. Jangan lelah untuk menasehati mereka agar mereka bisa seperti yang Ayah dan Bunda harapkan.
Penulis: Public Relation PYI
Tags:
#4 - Program
#6 - Yatim Dhuafa
#12 - Pendidikan Yatim
#83 - Aqiqah