Bolehkah Tidak Puasa Ketika Sedang Perjalanan Jauh?

Bolehkah Tidak Puasa Ketika Sedang Perjalanan Jauh?


Penulis: Public Relation PYI
23 Feb 2023
Bagikan:
By: Public Relation PYI
23 Feb 2023
139 kali dilihat

Bagikan:

Puasa ketika sedang safar (perjalanan jauh) adalah sunnah, yang berarti tidak wajib dilakukan tetapi sangat dianjurkan untuk dilakukan. Namun, ada beberapa pengecualian di mana seseorang dapat tidak berpuasa ketika sedang safar, seperti merasa keberatan puasa dalam perjalanan tersebut.

Menurut hukum Islam, perjalanan jauh adalah perjalanan yang melampaui jarak empat marhalah atau sekitar 88 kilometer. Dalam kondisi ini, seseorang diizinkan untuk tidak berpuasa selama perjalanan.

Lalu, bagaimanakah hukumnya puasa seorang musafir, melihat realita bahwa sekarang ini puasa tidak memberatkan terhadap orang yang menjalankannya karena sempurnanya sarana transportasi saat ini?

Jawabannya sama, Jika seseorang memilih salah satu diantara keduanya, itu diperbolehkan. Namun, jika seseorang tidak berpuasa selama perjalanan, maka puasa yang tidak dilakukan selama perjalanan harus diganti pada waktu lain. Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, dalam alquran Surah Al-Baqarah : 184.

..... فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ......

“....Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak puasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin…….” (Qs. Al-Baqarah:184).

BACA JUGA:

Dasar Hukum Dan Cara Menunaikan Fidyah

Membayar Fidiyah sebelum Puasa Ramadhan dan Menunaikan Zakat Fitrah

Prihal ini juga pernah terjadi ketika Para sahabat rdhiaallahu ‘anhum bepergian bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagian mereka ada yang berpuasa, sebagian yang lain berbuka. Orang yang berbuka tidak mencela orang yang berpuasa, sebaliknya orang yang berpuasa tidak mencela orang yang berbuka. Sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa di waktu bepergian, Abu Darda radhiallahu ‘anhu berkata:

سافرنا مع النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ في حر شديد وما منا صائم إلا رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وعبد الله بن رواحة

“Kami bepergian bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan yang sangat panas, tiada seorangpun diantara kami yang berpuasa kecuali rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abdullah bin Rawahah”

Dalam hal ini, penting untuk diingat bahwa Islam selalu menganjurkan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Jika berpuasa dapat mengganggu kesehatan seseorang atau membuatnya tidak mampu menjalankan tugas-tugas yang diperlukan selama perjalanan, maka tidak berpuasa adalah pilihan yang lebih baik.

Penulis: Public Relation PYI
Tags: #33 - Fidyah #46 - Zakatfitrah #67 - Puasa #68 - Ramadhan #79 - Sedekah #119 - Ramadhan1444H

Berita Lainnya

Mitra I Love Zakat
WhatsApp