Rukun dan Syarat Puasa.
Untuk masuk kebulan Suci Ramadhan ini dan kita diwajibkan untuk berpuasa. Seperti yang kita ketahui, bahwa sebelum kita beramal kita harus mengetahui terlebih dahulu ilmunya. Kenapa harus mengetahui ilmunya terlebih dahulu? Karena suatu ibadah tanpa dilandasi dengan ilmu, amalan tersebut tertolak. Dalam hadits juga disebutkan,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang beramal tanpa dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim, no. 1718).
Dalam Kitab nadzom Zubad Karya syekh ibnu Ruslan, Beliau juga menyampaikan
وكل من بغير علم يعمل # أعماله مردودة لاتقبل
” Setiap orang yang beramal tanpa dengan ilmu, maka amalnya ditolak tak akan diterima.”
Dalam kalimat diatas dapat kita artikan, setiap orang yang melakukan ibadah, baik bersifat mahdoh maupun gaira mahdoh jika tidak dilandasi dengan ilmunya maka amalan tersebut tertolak.
Seperti yang kita ketahui, sumber ilmu segala hal dalam umat islam berasal dari Alquran dan Hadits Nabi Saw. Seperti yang akan kita bahas kali ini mengenai puasa dibulan suci Ramadhan, perintah puasa tersebut terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Kalimat ٱلصِّيَامُ diatas dalam arti bahasa bermakna “menahan”, sedangkan menurut istilah shaum adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari mulai terbit Fajar hingga terbenamnya matahari.
Puasa ini tidak hanya asal puasa saja, namun terikat dengan Rukun dan Syarat yang sudah ditentukan dalam kajian-kajian fiqihnya. Berikut pemaparan singkat mengenai Rukun dan Syarat Puasa:
Begitu banyak pendapat maupun ikhtilat ulama mengenai niat puasa ini, namun yang lebih penting niat adalah sesuatu yang harus ada dalam segala hal ibadah, seperti yang dijelas kan dalam hadits:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Artinya: “Sesungguhnya (sahnya) amal-amal itu tergantung dengan niatnya. Dan setiap orang tergantung atas apa yang ia niatkan.”
Setelah kita mengetahui rukun puasa tentunya kita juga harus mengetahui syarat puasa. Syarat adalah segala sesuatu yang harus ada ketika kita melakukan suatu ibadah, dengan artian jika tidak adanya suatu syarat, maka ibadahnya tidak sah.
Demikian syarat dan rukun puasa yang dapat dipaparkan, mudah-mudahan memberikan banyak manfaat. Dan mudah-mudahan Puasa kita diberi kekuatan, kelancaran, dan keridhaan Allah Swt.
Untuk Penjelasan Singkatnya Bisa disimak melalui Channel Youtube PYI Yatim dan Zakat Official. yang dijelaskan oleh Ustadz Idan.
Waallahu ‘A’lam bisshoab
Penulis: Public Relation PYI
Tags:
#7 - Dalil
#20 - Motivasi
#26 - Kajian
#67 - Puasa
#68 - Ramadhan