Mitos dan Fakta Seputar Fidyah: Apa yang Benar dan Harus Anda Ketahui?

Mitos dan Fakta Seputar Fidyah: Apa yang Benar dan Harus Anda Ketahui?


Penulis: Public Relation PYI
28 Dec 2024
Bagikan:
By: Public Relation PYI
28 Dec 2024
80 kali dilihat

Bagikan:

Jika tidak dapat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan karena alasan yang sah, seperti sakit atau usia lanjut maka diwajibkan membayar fidyah. Namun, meski fidyah sudah dikenal luas, masih banyak mitos yang beredar mengenai cara pelaksanaannya. Artikel ini akan membahas beberapa mitos dan fakta seputar fidyah untuk membantu Anda memahami apa yang benar dan apa yang harus diketahui.

Mitos 1: Fidyah Hanya Diberikan dalam Bentuk Makanan

Salah satu mitos yang sering beredar adalah bahwa fidyah hanya bisa diberikan dalam bentuk makanan. Meskipun memberikan makanan adalah cara yang sah. Faktanya fidyah juga bisa dibayar dengan uang yang setara dengan nilai makanan yang seharusnya diberikan.

Hal ini memudahkan mereka yang kesulitan memberikan makanan langsung, terutama jika mereka tinggal di tempat yang jauh dari orang yang membutuhkan. Dengan memberikan uang, penerima fidyah dapat membeli makanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Fidyah dalam bentuk uang sering dipilih sebagai alternatif untuk memastikan bahwa orang miskin atau yang membutuhkan dapat memperoleh bantuan sesuai dengan nilai yang ditetapkan. Oleh karena itu, pemberian fidyah tidak terbatas pada bentuk makanan, melainkan juga dapat berupa uang yang disalurkan kepada orang yang berhak menerima.

BACA JUGA:

Panduan Lengkap tentang Batasan, Pembayaran, dan Penerima Fidyah

Mitos 2: Fidyah Bisa Dibayar Setelah Ramadan

Banyak yang berpikir bahwa fidyah bisa dibayar kapan saja, bahkan setelah bulan Ramadan berakhir. Namun, ini adalah mitos yang perlu diluruskan. Faktanya, fidyah harus segera diberikan setelah seseorang menyadari bahwa mereka tidak bisa berpuasa, baik sebelum ataupun setelah Ramadan. Fidyah tidak boleh ditunda terlalu lama, karena tujuannya adalah untuk segera menebus kekurangan dalam menjalankan ibadah puasa.

Bagi mereka yang sudah tahu bahwa mereka tidak dapat berpuasa, lebih baik untuk segera menunaikan fidyah sebagai pengganti. Dengan demikian, kewajiban dapat dipenuhi tepat waktu tanpa menunggu hingga Ramadan berikutnya.

Mitos 3: Hanya Orang Sakit yang Perlu Membayar Fidyah

Mitos lain yang sering muncul adalah bahwa hanya orang yang sakit atau lansia yang wajib membayar fidyah. Padahal, fidyah juga wajib diberikan oleh mereka yang tidak dapat berpuasa karena alasan sah lainnya. Seperti kondisi fisik yang tidak memungkinkan. Atau bagi ibu hamil dan menyusui yang khawatir puasa akan membahayakan kesehatan mereka atau janin. Selama ada alasan yang sah menurut syariat, fidyah menjadi kewajiban untuk menggantikan puasa yang terlewat.

Dalam menjalankan fidyah, ada beberapa mitos yang perlu diluruskan, seperti bentuk pemberian yang bisa berupa uang, pembayaran yang harus dilakukan segera, dan kewajiban fidyah yang tidak hanya berlaku untuk orang sakit atau lansia.

Ikut peduli terhadap sesama, terutama anak-anak yatim dengan berdonasi lewat Panti Yatim Indonesia (PYI). Setiap donasi Anda dapat membantu memenuhi kebutuhan mereka dan memberikan kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan.

Penulis: Public Relation PYI
Tags: BayarFidayah FidyahOnline BesaranFidyah

Berita Lainnya

Mitra I Love Zakat
WhatsApp