"Dan beribadahlah kamu kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Berbuat baiklah kepada dua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan suka membangga-banggakan diri." [QS an-Nisa’/ 4: 36].
Berbuat baik kepada orang tua adalah bukti cinta sejati yang seharusnya disadari oleh setiap anak. Namun, kenyataannya banyak anak yang belum menyadari hal ini. Perjuangan orang tua seringkali diabaikan, padahal tanpa mereka, kesuksesan anak mungkin tidak akan tercapai.
Banyak alasan dilontarkan saat ingin menjenguk atau sekedar mendengar kabar orang tua, tetapi selalu siap sedia ketika diajak hangout oleh teman-teman. Di rumah, mereka asyik dengan gadget, enggan membantu ibu yang kerepotan, tetapi ketika Hari Ibu tiba, timeline media sosial dipenuhi postingan cinta kepada ibu. Sungguh, berbuat baik kepada orang tua tidak akan merugikan kita sedikitpun.
Di sisi lain, ada anak-anak yang taat dan berusaha keras mencari ridha Allah melalui ridha orang tua. Berbakti kepada mereka adalah kewajiban yang harus dipenuhi. Dari berbakti kepada orang tua, kita mendapatkan umur panjang, rezeki yang luas, hingga karunia khusnul khatimah, sebaik-baiknya mati dalam keadaan Allah ridha atas apa yang kita lakukan di dunia.
Diriwayatkan dari Sahabat 'Ali bin Abi Thâlib, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang senang apabila dipanjangkan umurnya, diluaskan rizkinya dan dihindarkan dari sû`ul khatimah, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi." Berbakti kepada orang tua adalah wujud silaturahmi yang paling mulia, karena mereka memiliki hubungan kekerabatan paling dekat dengan kita.
BACA JUGA:
Surga itu dekat, anakku. Kau tidak perlu mendaki gunung atau memanjat tebing untuk mencarinya. Pulanglah, mampirlah sebentar ke kampung halaman. Tempat di mana kenangan masa kecil bersama teman-teman tak tergantikan. Di sana, ada seseorang yang selalu menunggu kepulanganmu, tak letih mendoakanmu, dan selalu mengusahakan yang terbaik untukmu.
Kehadiran orang tua tidak akan mengganggu kehidupanmu. Meski harus hidup mandiri, ibu tetap resah jika tidak mendengar kabar darimu. Bayangkan anak-anak yang lahir tanpa kasih sayang dari orang tua. Betapa rindunya mereka.
Dalam wawancara kecil, seorang mahasiswi bertanya pada anak-anak yatim tentang orang tua. Meski bahagia bermain di tempat wisata ternama, mereka tetap iri melihat anak-anak lain bergandengan tangan dengan orang tua mereka. “Aku iri, Kak,” ujar seorang anak sambil menyeka air matanya.
Miris, hanya satu kata yang mampu menggambarkan fenomena anak-anak yatim. Bukankah seharusnya kita bersyukur? Ketika kita lolos dari kecelakaan atau berhasil menyelesaikan pekerjaan, mungkin itu berkat doa ibu yang merintih di sujud tengah malam. Ingatlah, adakah kata atau perbuatanmu yang menyakiti hatinya sehingga urusanmu tak kunjung selesai atau bahkan selalu gagal?
Berbaktilah kepada orang tua, terutama ibu, karena surgamu ada padanya. Bahagiakan ia sebagaimana ia telah memberikan kebahagiaan untukmu.
Jika saat ini kesempatanmu berbakti padanya sudah tak ada, berbagilah dengan anak-anak yatim yang doanya mustajab. Doakanlah ibumu, sebagaimana doanya agar engkau selalu bahagia.
Penulis: Public Relation PYI
Tags:
#20 - Motivasi
#87 - AnakSholeh
#115 - OrangHebat
BerbakiOrangTua
Ibu